Langit dini hari selalu memikatnya. Bahkan sejak ia masih kanak-kanak. Bintan yang berkilauan di matanya tampak seumpama mata ribuan malaikat yang mengintip penduduk bumi. Bulan terasa begitu anggun menciptakan kedamaian di dalam hati. Ia tak bias melewatkan pesona ayat-ayat kauni yang maha indah itu begitu saja. Sejak kecil Abahnya sudah sering membangunkannya jam tiga pagi. Abah menggendong dan mengajaknya menikmati keindahan surgawi.
Keindahan pesona langit, bintang gemintang dan bulan yang sedemikian fitri. “Diatas sana ada jutaan malaikat yang sedang bertasbih”. Begitu kata Abahnya yang tak lain adalah Kiai LUtfi sambil mengendongnya. Ia tidak mungkin melupakannya. “Jutaan malaikat itu mendoakan penduduk bumi yang tidak lalai. Penduduk bumi yang mau tahajjud saat jutaan manusia terlelap lalai”. Sambung Abah sambil membawnaya ke masjid Pesantren.
0 komentar:
Posting Komentar